Senior investigator KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) Kementerian Perhubungan Ahmad Wildan mengungkapkan mengapa begitu banyak kecelakaan bus dan truk di Indonesia.

“Kalau Bapak tahu kasus rem blong pada bus dan truk itu lebih dari 90 persen (dari total kecelakaan bus dan truk).

Penyebabnya bukan dari kendaraan, tapi dari sang pengemudi,” kata Ahmad Wildan dalam diskusi keselamatan berkendara bersama Hino di arena GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, dikutip hari ini, Kamis, 18 Agustus 2022.

Menurut dia, berdasarkan temuan KNKT kebanyakan kecelakaan bus dan truk terjadi akibat rendahnya budaya keselamatan (safety culture) di kalangan pengemudi.

Dia menilai safety culture hal yang penting dimiliki oleh para pengemudi truk dan bus.

Kementerian terkait, KNKT, dan Kepolisian RI sudah gencar memberikan edukasi kepada para sopir truk dan bus.

Wildan menyatakan mengemudi truk dan bus harus paham risiko saat berkendara.

Beberapa produsen mobil juga sering memberikan pelatihan kepada para sopir untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara.

Perusahaan juga menyediakan pusat pelatihan pengemudi yang dilengkapi fasilitas pelatihan dasar berkendara, blind spot test area, inspection bay, stop & go, hingga driving simulator.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.