Tumbuhan rambat patikan kebo atau Euphorbia hirta L hidup di wilayah tropis.Mengutip publikasi Tanaman Patikan Kebo, patikan kebo tanaman merambat yang biasa tumbuh di permukaan tanah yang tidak terlalu lembap.

Terkadang dianggap gulma, karena seperti tumbuhan penganggu.

Di Indonesia, tumbuhan ini ditemukan di antara rerumputan kebun atau pekarangan yang tidak terurus.

Patikan kebo telah digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain, yakni radang tenggorokan dan perut, bronkitis, diare, disentri.

Tumbuhan patikan kebo mempunyai zat kimia yang berkhasiat antara lain mempunyai efek farmakologis sebagai antiinflamasi.

Merujuk National Library of Medicine, tumbuhan patikan kebo memiliki batang berwarna hijau kecokelatan dengan cabang yang selalu keluar dari dekat pangkal.

Tumbuh lurus ke atas, akar tunggang, dan jarang tumbuh mendatar di permukaan tanah.

Daunnya berbentuk jorong meruncing sampai tumpul tepi bergerigi dan berbulu di permukaan atas dan bawah.

Mengutip Organic Fact ada beberapa manfaat lain patikan kebo.

1.

Penyembuh luka Salep yang berbahan patikan Kebo dioleskan langsung di kulit dan bisul, ruam, luka bakar.

Cara ini mempercepat proses penyembuhan merangsang aliran darah ke kulit.

Merangsang pertumbuhan kembali sel-sel baru, dan meningkatkan kadar antioksidan di tubuh sehingga membuat kulit tampak lebih sehat.

Salep berbahan patikan kebo juga bermanfaat menghilangkan tanda-tanda penuaan dan mengurangi munculnya keriput dan kerusakan akibat sinar matahari.

2.

Bersifat antimalaria Bagian akar dan batang dari patikan kebo kemungkinan memiliki sifat antimalaria yang membuat tanaman ini sangat berguna di cuaca tropis.

Hal ini didukung laporan penelitian berjudul Glikosida Flavonol Antimalaria from Euphorbia hirta.

3.

Meredakan asma Patikan kebo termasuk dalam Ayuwerda sebagai obat meredakan asma.

Walaupun tidak ada penelitian yang mendukung argumen itu, tapi dalam praktiknya tanaman ini berfungsi meredakan asma.

Patikan kebo memiliki efek relaksasi sistem bronkial yang berguna untuk sistem pernapasan.

4.

Mengobati gangguan gastroinestinal Laporan penelitian pada 2010 terhadap tikus menemukan quercitrin, glikosida flavonoid dalam patikan kebo bermanfaat antidiare.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.